Telah lama diketahui bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan seseorang. Merokok menyebabkan peningkatan tajam dalam kasus kanker paru-paru mesothelioma pada para perokok. Namun perokok yang telah terpapar asbes membawa risiko lebih tinggi terkena penyakit bahkan lebih serius lagi yaitu kanker mesothelioma ganas yang mempengaruhi lapisan paru-paru (mesothelioma pleura), jantung (perikardial mesothelioma ), atau perut (peritoneal mesothelioma) dan sulit untuk diobati.
Paparan asbes telah diidentifikasi sebagai penyebab utama kanker mesothelioma. Penyakit ini terjadi ketika seseorang menghirup serat asbes yang tajam lalu kemudian bersarang di paru-paru. Merokok menurut Centers for Disease Control dapat melemahkan paru-paru dan menurunkan kemampuan tubuh untuk menghilangkan serat asbes. Selanjutnya, asap rokok mengiritasi saluran udara dan menyebabkan mereka untuk menghasilkan lebih banyak lendir yang pada gilirannya memblokir saluran udara dalam menghilangkan serat.
Menurut berbagai studi yang telah dilakukan sepanjang dua dekade terakhir, sementara ini merokok saja tidak menyebabkan mesothelioma. Para perokok yang terpapar asbes berisiko sekitar 50 sampai 84 kali lebih mungkin mengembangkan kanker paru-paru asbes. Dan para ahli sepakat berpendapat bahwa perokok setidaknya dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan mesothelioma dalam tubuhnya.
Faktor risiko mesothelioma lebih tinggi bagi mereka yang telah mengidap penyakit Asbestosis yang belum parah yaitu penyakit yang terkait dengan asbestos namun masih bisa ditangani. Dengan merokok satu bungkus sehari bagi penderita asbestosis maka semakin tinggi kesempatan berkembangnya kanker agresif. Oleh karena itu mereka yang telah menderita Asbestosis harus berhenti merokok. Menurut studi yang dilakukan oleh National Cancer Institute menyatakan bahwa berhenti merokok dapat menurunkan sampai 50 persen risiko didiagnosis mesothelioma dalam waktu sekitar lima tahun sejak berhenti merokok. Angka yang menggembirakan bagi perokok dengan penyakit asbes dini.
Perokok yang telah terpapar asbes dan belum berhenti merokok, harus mau melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk menentukan kesehatan paru-paru mereka. Tes untuk memantau pembentukan kanker asbes mesothelioma misalnya seperti x-ray dada atau tes fungsi paru-paru. Selain itu, mungkin juga diperlukan tes darah sederhana yang dikenal sebagai uji , Mesomark kepada para perokok yang menderita paparan asbes untuk mendeteksi keberadaan mesothelioma.
Sumber:
Centers for Disease Control and Prevention. The health consequences of smoking: a report of the Surgeon General. Atlanta: US Department of Health and Human Services, 2004.
Paparan asbes telah diidentifikasi sebagai penyebab utama kanker mesothelioma. Penyakit ini terjadi ketika seseorang menghirup serat asbes yang tajam lalu kemudian bersarang di paru-paru. Merokok menurut Centers for Disease Control dapat melemahkan paru-paru dan menurunkan kemampuan tubuh untuk menghilangkan serat asbes. Selanjutnya, asap rokok mengiritasi saluran udara dan menyebabkan mereka untuk menghasilkan lebih banyak lendir yang pada gilirannya memblokir saluran udara dalam menghilangkan serat.
Menurut berbagai studi yang telah dilakukan sepanjang dua dekade terakhir, sementara ini merokok saja tidak menyebabkan mesothelioma. Para perokok yang terpapar asbes berisiko sekitar 50 sampai 84 kali lebih mungkin mengembangkan kanker paru-paru asbes. Dan para ahli sepakat berpendapat bahwa perokok setidaknya dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan mesothelioma dalam tubuhnya.
Faktor risiko mesothelioma lebih tinggi bagi mereka yang telah mengidap penyakit Asbestosis yang belum parah yaitu penyakit yang terkait dengan asbestos namun masih bisa ditangani. Dengan merokok satu bungkus sehari bagi penderita asbestosis maka semakin tinggi kesempatan berkembangnya kanker agresif. Oleh karena itu mereka yang telah menderita Asbestosis harus berhenti merokok. Menurut studi yang dilakukan oleh National Cancer Institute menyatakan bahwa berhenti merokok dapat menurunkan sampai 50 persen risiko didiagnosis mesothelioma dalam waktu sekitar lima tahun sejak berhenti merokok. Angka yang menggembirakan bagi perokok dengan penyakit asbes dini.
Perokok yang telah terpapar asbes dan belum berhenti merokok, harus mau melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk menentukan kesehatan paru-paru mereka. Tes untuk memantau pembentukan kanker asbes mesothelioma misalnya seperti x-ray dada atau tes fungsi paru-paru. Selain itu, mungkin juga diperlukan tes darah sederhana yang dikenal sebagai uji , Mesomark kepada para perokok yang menderita paparan asbes untuk mendeteksi keberadaan mesothelioma.
Sumber:
Centers for Disease Control and Prevention. The health consequences of smoking: a report of the Surgeon General. Atlanta: US Department of Health and Human Services, 2004.