SV40 |
Selama bertahun-tahun para peneliti telah menemukan beberapa penyebab potensial lain untuk penyebab tumbuhnya mesothelioma. Salah satu dari penderita mesothelioma mungkin terpapar Virus Simian 40 (SV40).
Apakah SV40?
SV40 adalah virus yang pertama kali ditemukan pada tahun 1960. Virus ini ditemukan dalam sel-sel ginjal monyet rhesus. Hal itu yang menyebabkan penyakit ginjal dan kanker tertentu pada populasi monyet. Virus ini juga menyerang gen penekan tumor tertentu dan mematikan sel.
Simian Virus 40 menjadi perhatian publik AS ketika dipastikan bahwa sel-sel ginjal monyet rhesus yang sama digunakan dalam pembuatan vaksin polio yang diberikan kepada manusia. Vaksin ini telah digunakan dari tahun 1958 sampai tahun 1963 dan diberikan kepada hampir 100 juta orang Amerika. Terdapat jumlah yang cukup besar dari vaksin yang terkontaminasi Virus Simian 40 dan diberikan kepada manusia selama jangka waktu tersebut. Meskipun tidak tercatat angka pasti berapa banyak dosis virus terkontaminasi diberikan, namun diperkiraan antara 10 sampai 30 juta dosis.
SV40 dan Mesothelioma
Sejak ditemukannya virus Simian 40 dalam jutaan dosis vaksin polio, peneliti telah mencari hubungan antara virus dan perkembangan kanker pada manusia. Beberapa studi telah menemukan bahwa SV40 hadir dalam banyak orang yang didiagnosis dengan penyakit mesothelioma.
Sebuah studi yang dipimpin oleh Dr. Michele Carbone yaitu salah satu spesialis mesothelioma terkemuka di AS, menetapkan bahwa lebih dari setengah (sekitar 54%) dari semua kasus kanker mesothelioma ganas telah terinfeksi SV40 (Carbone, M. "Simian virus 40 and human tumors: It is time to study mechanisms."). Namun mereka tidak menemukan kontaminasi SV40 tersebut di jenis lain kanker paru-paru. Hal ini memperkuat temuan bahwa ada hubungan antara SV40 dan kanker asbes, tetapi tidak ada bukti penuh bahwa hanya SV40 saja yang menyebabkan mesothelioma. Dokter memberikan hipotesis bahwa paparan asbes atau imunosupresi mungkin juga terlibat dalam kasus ini.
Sebuah penelitian serupa yang dilakukan pada tahun 2008 di Pusat Penelitian Kanker Hawaii dan Departemen Patologi, Universitas Hawaii, menyimpulkan bahwa sekitar 60 persen hamster disuntik intrakardial dengan Simian Virus 40 meninggal karena mesothelioma. Namun peran signifikan SV40 terhadap mesothelioma ganas pada manusia tetap diperdebatkan (Rivera et al, The Relationship between Simian Virus 40 and Mesothelioma). Kesimpulan singkatnya penulis melaporkan: "Tersedia bukti yang cukup mengenai hubungan antara virus simian 40 secara sendirian atau bersama-sama asbes sebagai pemicu mesothelioma ganas. Namun hal itu juga masih belum cukup untuk berspekulasi tentang kontribusi simian virus 40 dengan kejadian keseluruhan pleural mesothelioma (mesothelioma rongga dada)."
SV40 dan Asbes
Studi tambahan mencatat bahwa kombinasi dari kehadiran SV40 dan paparan asbes sangat sering terjadi dalam meningkatkan kesempatan perkembangan mesothelioma. Dalam sebuah laporan tahun 2005 oleh sejumlah dokter dan ilmuwan Italia (Cristaudo et al, SV40 Enhances the Risk of Malignant Mesothelioma among People Exposed to Asbestos: A Molecular Epidemiologic Case-Control Study), penulis berhipotesis bahwa SV40 memberikan kontribusi untuk pengembangan kanker hanya sebagai faktor tambahan dan bukan sebagai penyebab langsung.
Lebih penting lagi, studi ini menentukan bahwa "deteksi SV40 diantara kelompok individu yang terpapar asbes bisa mewakili penanda yang berguna untuk mengidentifikasi mereka yang berisiko tinggi untuk MM (Malignant Mesothelioma mesothelioma ganas). Subkelompok individu yang berisiko tinggi ini dapat dimonitor untuk deteksi dini dan kemungkinan dilakukan eksisi bedah kuratif ".
Sebagian dokter terus mencari cara untuk mendiagnosa lebih baik mesothelioma pada tahap awal, karenan mengidentifikasi individu yang berisiko tinggi seperti ini sama dengan menyelamatkan banyak nyawa.